Kabupaten Malang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten Malang adalah kabupaten terluas kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Banyuwangi dan merupakan kabupaten dengan populasi terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang mempunyai koordinat 112o17' sampai 112o57' Bujur Timur dan 7o44' sampai 8o26' Lintang Selatan. Kabupaten Malang juga merupakan kabupaten terluas ketiga di Pulau Jawa setelah Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Sukabumi di Provinsi Jawa Barat. Ibu kota Kabupaten Malang adalah Kepanjen.
Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kota Malang tepat di tengah-tengahnya, Kabupaten Jombang; Kabupaten Pasuruan; dan Kota Batu di utara, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan yang berhawa sejuk, Kabupaten Malang dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Jawa Timur. Bersama dengan Kota Batu dan Kota Malang, Kabupaten Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya (Wilayah Metropolitan Malang).
Pemerintahan
Secara administrasi, pemerintahan Kabupaten Malang dipimpin oleh seorang bupati dan wakil bupati yang membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi desa dan kelurahan yang dikepalai oleh seorang kepala desa dan seorang lurah. Seluruh camat dan lurah merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kabupaten, sedangkan kepala desa dipilih oleh setiap warga desa setiap periode tertentu dan memiliki sebuah pemerintahan desa yang mandiri. Sejak 2005, bupati Malang dan wakilnya dipilih secara langsung oleh rakyat dalam pilkada, setelah sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD kabupaten. Bupati dan Wakil Bupati Malang saat ini adalah Rendra Kresna dan M Sanusi yang berasal dari Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Pembagian administratif
Kabupaten Malang terdiri atas 33 kecamatan, yang dibagi lagi menjadi sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kepanjen. Pusat pemerintahan sebelumnya berada di Kota Malang hingga tahun 2008. Kota Batu dahulu merupakan bagian dari Kabupaten Malang dan sejak tahun 2001 menjadi daerah otonom setelah ditetapkan menjadi kota. Terdapat beberapa kawasan kecamatan yang cukup besar di Kabupaten Malang antara lain Kecamatan Lawang, Turen, dan Kepanjen. Kecamatan di Kabupaten Malang terdiri dari:
- Ampelgading
- Bantur
- Bululawang
- Dampit
- Dau
- Donomulyo
- Gedangan
- Gondanglegi
- Jabung
- Kalipare
- Karangploso
- Kasembon
- Kepanjen
- Kromengan
- Lawang
- Ngajum
- Ngantang
- Pagak
- Pagelaran
- Pakis
- Pakisaji
- Poncokusumo
- Pujon
- Sumbermanjing Wetan
- Singosari
- Sumberpucung
- Tajinan
- Tirtoyudo
- Tumpang
- Turen
- Wagir
- Wajak
- Wonosari
Perwakilan
Secara konstitusional, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang (DPRD Kabupaten Malang) merupakan lembaga perwakilan rakyat yang dipilih langsung oleh rakyat Kabupaten Malang pada pemilihan umum legislatif setiap lima tahun sekali. Anggota DPRD Kabupaten Malang periode 2014-2019 adalah 50 orang yang didominasi oleh PDI Perjuangan (13 kursi), Partai Golkar (12 kursi), dan PKB (8 kursi). Pimpinan DPRD Kabupaten Malang periode 2014-2019 terdiri dari Hari Sasongko (Ketua; PDI-P), Siadi (Wakil Ketua; Golkar), Kholiq (Wakil Ketua; PKB), dan Unggul Nugroho (Wakil Ketua; Gerindra) yang resmi menjabat sejak 26 September 2014. DPRD Kabupaten Malang hasil Pemilu 2014 tersusun dari 8 partai politik, dengan perincian sebagai berikut:
Sejarah
Ketika kerajaan Singhasari dibawah kepemimpinan Akuwu Tunggul Ametung yang beristrikan Ken Dedes, kerajaan itu dibawah kekuasaan Kerajaan Kediri. Pusat pemerintahan Singhasari saat itu berada di Tumapel. Baru setelah muncul Ken Arok yang kemudian menghilangkan Tunggul Ametung dengan cara membunuhnya dan menikahi Ken Dedes yang cantik jelita, pusat kerajaan berpindah ke Malang, setelah berhasil mengalahkan Kerajaan Kediri, dan saat jatuh ke tangan Singhasari statusnya menjadi kadipaten. Sementara Ken Arok mengangkat dirinya sebagai raja bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabhumi (1222 - 1227).
Kerajaan ini mengalami jatuh bangun. Semasa kejayaan Mataram, kerajaan-kerajaan yang ada di Malang jatuh ke tangan Mataram, seperti halnya Kerajaan Majapahit. Sementara pemerintahan pun berpindah ke Demak disertai masuknya agama Islam yang dibawa oleh Wali Songo. Malang saat itu berada di bawah pemerintahan Adipati Ronggo Tohjiwo dan hanya berstatus kadipaten. Pada masa-masa keruntuhan itu, menurut Folklore, muncul pahlawan legendaris Raden Panji Pulongjiwo. Ia tertangkap prajurit Mataram di Desa Panggungrejo yang kini disebut Kepanjen (Kepanji-an). Hancurnya kota Malang saat itu dikenal sebagai Malang Kutho Bedhah.
Bukti-bukti lain yang hingga sekarang merupakan saksi bisu adalah nama-nama desa seperti Kanjeron, Balandit, Turen, Polowijen, Ketindan, Ngantang dan Mandaraka. Peninggalan sejarah berupa candi-candi merupakan bukti konkret seperti :
- Candi Kidal di Desa Kidal kecamatan Tumpang yang dikenal sebagai tempat penyimpanan jenazah Anusapati.
- Candi Singhasari di kecamatan Singosari sebagai penyimpanan abu jenazah Kertanegara.
- Candi Jago / Jajaghu di kecamatan Tumpang merupakan tempat penyimpanan abu jenazah Wisnuwardhana.
Pada zaman VOC, Malang merupakan tempat strategis sebagai basis perlawanan seperti halnya perlawanan Trunojoyo (1674 - 1680) terhadap Mataram yang dibantu VOC. Menurut kisah, Trunojoyo tertangkap di Ngantang. Awal abad XIX ketika pemerintahan dipimpin oleh Gubernur Jenderal, Malang seperti halnya daerah-daerah di nusantara lainnya, dipimpin oleh Bupati.
Bupati Malang I adalah Raden Tumenggung Notodiningrat I yang diangkat oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan resolusi Gubernur Jenderal 9 Mei 1820 Nomor 8 Staatblad 1819 Nomor 16. Kabupaten Malang merupakan wilayah yang strategis pada masa pemerintahan kerajaan-kerajaan. Bukti-bukti yang lain, seperti beberapa prasasti yang ditemukan menunjukkan daerah ini telah ada sejak abad VIII dalam bentuk Kerajaan Singhasari dan beberapa kerajaan kecil lainnya seperti Kerajaan Kanjuruhan seperti yang tertulis dalam Prasasti Dinoyo. Prasasti itu menyebutkan peresmian tempat suci pada hari Jum`at Legi tanggal 1 Margasirsa 682 Saka, yang bila diperhitungkan berdasarkan kalender kabisat jatuh pada tanggal 28 Nopember 760. Tanggal inilah yang dijadikan patokan hari jadi Kabupaten Malang. Sejak tahun 1984 di Pendopo Kabupaten Malang ditampilkan upacara Kerajaan Kanjuruhan, lengkap berpakaian adat zaman itu, sedangkan para hadirin dianjurkan berpakaian khas daerah Malang sebagaimana ditetapkan.
Arti lambang
Lambang Kabupaten Malang berarti:
Merah putih = Perisai Segi Lima
Merah = Tulisan Kabupaten Malang
Kuning emas = Garis tepi atap kubah
Hijau = Warna dasar kubah
Hijau= Gunung Berapi
Putih = Asap
Putih dan hitam = Keris
Putih = Buku terbuka
Biru tua = Laut
Putih = Gelombang laut (jumlah 19)
Kunig emas = Butir padi (jumlah 45)
Putih = Bunga kapas (jumlah 8)
Hijau = Daun kapas (jumlah 17)
Kuning emas = Bintang bersudut lima
Putih dan hitam = Pita terbentang dengan sesanti Satata Gama Kartaraharja
Kuning emas = Rantai (jumlah 7)
Jiwa nasional bangsa Indonesia yang suci dan berani, di mana segala usaha ditujukan untuk kepentingan nasional berlandaskan falsafah Pancasila dilukiskan dengan persegi lima dengan garis tepi tebal berwarna MERAH PUTIH.
KUBAH dengan garis tepi atapnya berwarna kuning emas dan warna dasar hijau mencerminkan papan atau tempat bernaung bagi kehidupan rohani dan jasmani diruang lingkup Daerah Kabupaten Malang yang subur makmur.
Bintang bersudut lima berwarna kuning emas, mencerminkan Ketuhanan Yang Maha Esa berdasarkan Falsafah Pancasila yang Luhur dan Agung.
Untaian padi berwarna kuning emas, daun kapas berwarna hijau serta bunga kapaas berwarna putih mencerminkan tujuan masyarakat adil dan makmur.
Daun kapas berjumlah 17, bunga kapas berjumlah 8, gelombang laut berjumlah 45 mencerminkan semangat perjuangan Proklamasi 17 Agustus 1945.
Rantai berwarna kuning emas mencerminkan persatuan dan keadilan, gunung berapi berwarna hijau mencerminkan potensi alam daerah Kabupaten Malang, dan asap berwarna putih mencerminkan semangat yang tak pernah kunjung padam.
Laut mencerminkan kekayaan alam yang ada di daerah Kabupaten Malang sedangkan warna biru tua mencerminkan cita-cita yang abadi dan tak pernah padam.
Keris yang berwarna hitam dan putih mencerminkan jiwa kepahlawanan dan Kemegahan sejarah daerah Kabupaten Malang. Buku terbuka berwarna putih mencerminkan tujuan meningkatkan kecerdasan rakyat untuk kemajuan.
Sesanti Satata Gama Karta Raharja mencerminkan masyarakat adil dan makmur material dan spiritual disertai dasar kesucian yang langgeng (abadi).
Maskot
Habitat jenis fauna burung Cucak Ijo ditengarai berasal dari kawasan Malang Selatan, walaupun di beberapa daerah lain juga terdapat burung sejenis. Didasari dengan latar belakang Chloropsis Sonnerati dan disusul kemudian dengan Surat Bupati Kepala Daerah Tingkat II Malang tanggal 8 Februari 1996 bernomor 522.4/429.024/1995 tentang pelestarian flora dan fauna, Burung Cucak Ijo dimunculkan sebagai identitas fauna Kabupaten Malang. Kemudian dikukuhkan pula dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Malang, nomor 180/170/SK/429.013/1997, tentang Penetapan Maskot / Identitas Flora dan FaunaKabupaten Daerah Tingkat II Malang, tertanggal 26 April 1997. Dalam Surat Keputusan Bupati itu, untuk maskot flora ditetapkan Apel Manalagi (Malus Sylvestris Mill). Sedangkan untuk faunanya adalah Burung Cucak Ijo. Maksud penetapan maskot flora dan fauna tersebut sebagai upaya pengenalan sekaligus pelestarian yang didasari keunikan suatu jenis satwa dan tumbuhan tertentu yang terdapat di Kabupaten Malang serta merupakan ciri khas daerah. Penetapan maskot tersebut berperan pula sebagai sarana meningkatkan promosi kepariwisataan, penelitian dan pendidikan. Upaya pelestarian Burung Cucak Ijo ini dilakukan antara lain dengan cara pembangunan penangkaran terbesar yang sedang dibangun di Desa Jeru, Kecamatan Tumpang di atas lahan seluas 9,5 hektare yang untuk burung cucak ijo disediakan lahan seluas 0,5 hektare, dan lahan yang lain digunakan untuk pembudidayaan dan pelestarian flora dan fauna yang lain.
Geografi
Utara Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Batu
Selatan Samudra Hindia
Barat Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri
Timur Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo
Kabupaten Malang terletak pada 112 035`10090`` sampai 112``57`00`` Bujur Timur 7044`55011`` sampai 8026`35045`` Lintang Selatan. Kabupaten Malang berbatasan dengan Kota Malang tepat di tengah-tengahnya, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan; dan Kota Batu di sebelah utara, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang di sebelah timur, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Kediri di sebelah barat, serta Samudra Hindia di sebelah selatan.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Malang merupakan kawasan dataran tinggi dan pegunungan yang berhawa sejuk. Bagian barat dan barat laut berupa pegunungan, dengan puncaknya Gunung Arjuno (3.339 m) dan Gunung Kawi (2.651 m). Di pegunungan ini terdapat mata air Sungai Brantas, sungai terpanjang kedua di pulau Jawa dan terpanjang di Jawa Timur.
Bagian timur merupakan kompleks Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru, dengan puncaknya Gunung Bromo (2.392 m) dan Gunung Semeru (3.676 m). Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Kota Malang sendiri berada di cekungan antara kedua wilayah pegunungan tersebut. Bagian selatan berupa pegunungan dan dataran bergelombang. Dataran rendah di pesisir selatan cukup sempit dan sebagian besar pantainya berbukit.
Kabupaten Malang memiliki potensi pertanian dengan iklim sejuk. Daerah utara dan timur banyak digunakan untuk perkebunan apel. Daerah pegunungan di barat banyak ditanami sayuran dan menjadi salah satu penghasil sayuran utama di Jawa Timur. Daerah selatan banyak digunakan ditanami tebu dan hortikultura, seperti salak dan semangka. Selain perkebunan teh, Kabupaten Malang juga berpotensi untuk perkebunanan kopi,dan cokelat(daerah pegunungan Kecamatan Tirtoyudo). Hutan jati banyak terdapat di bagian selatan yang merupakan daerah pegunungan kapur.
Agrobisnis
Sumber perekonomian utama masyarakat di kabupaten Malang adalah dari sektor agrobisnis yang meliputi pertanian, perkebunan dan peternakan. Hasil pertanian & perkebunan meliputi:
- Sayur mayur: tomat, kubis, wortel, sawi, kol, buncis, kacang panjang, mentimun, kentang, dll
- Padi
- Tebu
- Tanaman hias
- Kayu-kayuan: Sengon, Jabon
Hasil peternakan meliputi:
- Daging & telur ayam kampung (Ayam Buras)
- Daging & telur ayam ras
- Susu sapi perah
- Daging & susu kambing ettawa
- Daging kelinci
Industri
Industri di Kabupaten Malang banyak bergerak dibidang pengolahan dan perdagangan hasil bumi meliputi:
Industri gula rafinasi
Industri teh
Industri makanan olahan (keripik buah, keripik kentang, aneka camilan, dll)
Industri pemotongan & pengolahan kayu
Industri pengolahan susu
Industri pengolahan daging ayam kampung
Transportasi
Bus
Transportasi angkutan antarkota dilayani dengan bus, pesawat, dan kereta api. Terminal bus antarkota adalah Terminal Arjosari (terminal pusat), Terminal Gadang (jurusan Dampit, Wajak, Lumajang, Blitar, Tulungagung, dan Trenggalek), dan Terminal Landungsari (jurusan Jombang, Tuban, dan Kediri). Angkutan dalam kabupaten menggunakan bus mini dan angkutan pedesaan. Terminal di wilayah Kabupaten Malang adalah Kepanjen, Dampit, Wajak, Lawang, dan Tumpang.
Kereta api
Malang terletak di jalur kereta api lintas Surabaya-Malang-Blitar-Kertosono-Surabaya. Terdapat 6 stasiun di wilayah Kabupaten Malang (Lawang, Singosari, Pakisaji, Kepanjen, Ngebruk, dan Sumberpucung). Lintasan kereta api di wilayah Kabupaten Malang termasuk unik karena melewati dua buah terowongan di daerah Bendungan Sutami, Karangkates.
Pesawat
Bandara Abdul Rachman Saleh yang terletak di Kecamatan Pakis melayani penerbangan sipil dengan jurusan Malang - Jakarta (Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Citilink, Batavia Air) serta Malang - Denpasar (Wings Air), dengan adanya 4 maskapai penerbangan tersebut Bandara Abdul Rachman Saleh total melakukan penerbangan sebanyak 7 kali per hari.
Pariwisata
Kabupaten Malang dikenal sebagai daerah tujuan wisata utama Jawa Timur. Berikut ini adalah beberapa tempat wisata menarik di Kabupaten Malang.
Wisata gunung
Gunung Kawi, terletak di wilayah Kecamatan Wonosari. Terkenal sebagai tempat wisata spiritual.
Gunung Arjuno-Welirang, sering dipakai untuk pendakian dengan rute Junggo, Cangar, Singosari, Lawang, Purwosari, atau Pandaan.
Bromo lewat Desa Tumpang (Kecamatan Tumpang), Desa Gubuk Klakah - Kecamatan Poncokusumo.
Gunung Semeru lewat desa Ngadas kecamatan Poncokusumo
Gunung Anjasmoro lewat Kecamatan Pujon
Wisata Payung Batu, kota Batu
Wisata air
Waduk Selorejo, terletak di Kecamatan Ngantang (di tepi jalan raya Malang-Kediri)
Kasembon Rafting, merupakan objek wisata bagi pencinta olahraga arung jeram, terletak di Kasembon (70 km barat kota Malang).
Bendungan Sutami, terletak di Kecamatan Sumberpucung.
Bendungan Lahor,terletak di sebelah barat Bendungan Ir.Sutami (Sumberpucung,kab.Malang)
Taman Ria Sengkaling, terletak di tepi jalan raya Malang-Batu, terdapat kolam renang dan taman bermain.
Wendit Water Park, terletak di jalan raya Mangliawan Pakis. Sebuah tempat wisata yang baru saja di renovasi. Objek wisata ini terkenal dengan sumber airnya dan kera-nya.
Pemandian Umbulan,merupakan pemandian bernuansa pegunungan terletak di Kecamatan Dampit tepatnya di Desa Ubalan 2 Km dari pusat kota.
Pemandian Dewi Sri, terletak di Kecamatan Pujon, menyajikan wisata pemandian air pegunungan. Wisata ini berada di dekat Pasar Pujon sebagai sentra pemasaran buah dan sayur mayur (Terminal Agribisnis Mantung).
Pemandian Ken Dedes, terletak di Kecamatan Singosari
Wisata Air Krabyakan, terletak di Desa Sumberngepoh, Kecamatan Lawang
Wisata air terjun
Air terjun Coban Rondo, terletak di Kecamatan Pujon.
Air terjun Parang Teja di Desa Gading Kulon kecamatan Dau
Air terjun Coban Pelangi, terletak di Kecamatan Poncokusumo.
Air terjun Coban Glothak, terletak di Kecamatan Wagir.
Air terjun Bayu Anjlok, terletak di Pantai Lenggoksono.[5]
Air terjun Coban Sewu, terletak di kecamatan Ampelgading.
Wisata sejarah
Candi Singosari dan arca Dwarapala, terletak di Kecamatan Singosari,
Candi Jago (Jayaghu) di Kecamatan Tumpang, merupakan makam Ranggawuni
Candi Kidal di kecamatan Tumpang, merupakan makam Anusapati, perlu diketahui di mana semua candi di kabupaten Malang sebagian besar adalah peninggalan sejarah kerajaan Singhasari, kecuali beberapa situs purbakala di sekitar wilayah Dau, Wagir dan Turen merupakan peninggalan kerajaan Kanjuruhan.
Wisata pantai
Donomulyo: Modangan (70 km dari pusat kota Malang), Ngliyep (62 km), Jonggring Saloko (69 km), Kondang Bandung, Kondang Iwak, Bantol, Nglurung, Ngebros
Gedangan: Bajul Mati (58 km), Wonogoro (55 km), Nganteb, Goa Cina
Bantur: Balekambang (57 km), Kondang Merak (59 km), Kipas
Sumbermanjing Wetan: Tamban (68 km), Rawa Indah, Tambak Asri (60 km), Sendangbiru (Segoro Anakan) (69 km),
Tirtoyudo: Sipelot, Lenggoksono, Tanger (70 km)
Ampelgading: Licin (64 km)
Wisata agro
Kebun Teh PTPN Wonosari di kecamatan Lawang, terdapat agrowisata serta cottage yang dapat disewa jika ingin berlibur.
Wisata petik jeruk, di desa Selorejo kecamatan Dau
PWEC (Petungsewu Wildlife Ecosystem Conservation) di desa Petungsewu Dau
Wisata durian, disepanjang jalan raya Ngantang - Kasembon tepatnya di desa Pait.
Wisata religi
Masjid Ajaib, di Sananrejo, Turen, Kabupaten Malang.[6]
Pesarehan Gunung Kawi, di Gunung Kawi
Kuliner khas
Masakan
Kabupaten Malang mempunyai beberapa masakan khas, di antaranya:
Bakso Duro Kepanjen
Soto Daging Pak Amir Tunjungtirto
Bakso Malang
Bakso Bakar
Cwie mie
Rawon
Kaldu Kambing Kacang Hijau
Soto kambing Tunggulwulung
Nasi pecel
Sop dengkul
Sayur asem Buah Apel
Kare kikil
Tahu campur
Tahu Lontong Telor
Makanan ringan
Kabupaten Malang mempunyai beberapa makanan ringan yang khas, di antaranya:
Tahu Petis
Bakpau Telo
Arbanat
Mendol
Tahu sukun
Orem-orem
Minuman
Kabupaten Malang mempunyai beberapa minuman khas, di antaranya:
Angsle
Ronde
Es Gandul
Oleh-oleh
Kabupaten Malang mempunyai beberapa oleh-oleh khas, di antaranya:
Kripik buah (kripik apel, nangka, dll.)
Kripik Tempe Sanan
Olahraga
Sepak bola
Arema Indonesia, klub yang memang menjadi kebanggaan warga Malang Raya ini berlaga di ISL
Persekam Metro FC, klub milik pemerintah Kabupaten Malang ini pada musim 2009 - 2010 menjuarai Divisi Satu Liga Indonesia dan pada musim 2011 akan berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia
Kedua klub ini bermarkas di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
sumber : wikipedia
Silahkan Di-Share :
0 comments:
Posting Komentar